Monthly Archives: Juni 2015

Pemerintahan Daud Beureueh di Aceh Memerangi Perilaku Bid’ah


naskah-maklumat-bersamaSebuah dokumen fatwa Ulama Aceh di masa pemerintahan Daud Beureueh mengenai perilaku bid’ah tersebar melalui Facebook pada Selasa (23/6/2015).

Naskah sejarah yang dibagikan seorang netizen Banda Aceh tersebut mengajak Muslimin Indonesia, khususnya warga Aceh pada Ramadhan ini bahwa, sejak dahulu, tugas ulama memang untuk meluruskan akidah Ummat. Dalam naskah ini, para Ulama Atjeh 1948 memfatwakan hal-hal apa saja yang termasuk bid’ah di masyarakat saat itu.

Maklumat Bersama

Kami ulama ulama Atjeh, Pengurus2 Agama, Hakim2 Agama dan Pemimpin2 Sekolah Islam Keresidenan Atjeh yang berlangsung mulai tgl 20-24 Maret 1948 di Kuta Radja. Read the rest of this entry

MUI Sumbar: Gagasan Islam Nusantara Sebagai Buah Pemikiran Masih Dangkal


mui sumbarApakah bisa Islam dilabeli dengan nama atau istilah Islam Nusantara sebagaimana yang ramai dibicarakan umat Islam saat ini? Demikian pertanyaan besar yang disampaikan oleh Ketua Bidang Fatwa dan Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, H. Gusrizal Gazahar, Lc. M.Ag.

“Kita kadang-kadang melihat hubungan antara budaya dengan Islam itu terlalu sempit, seolah-olah kita mempraktekkan ajaran Islam yang dulunya adalah budaya Arab. Memang orang Arab itu punya tradisi sebelum Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam datang membawa risalah Islam. Itu tidak bisa diingkari,” jelas Gusrizal kepada hidayatullah.com, di acara Ijtima Komisi Fatwa MUI Se-Indonesia ke-5 di Cikura, Tegal, Jawa Tengah belum lama ini. Read the rest of this entry

Pahala Besar di Balik Memberi Makan Berbuka


kata-ucapan-selamat-berbuka-puasaBulan Ramadhan benar-benar kesempatan terbaik untuk beramal. Bulan Ramadhan adalah kesempatan menuai pahala melimpah. Banyak amalan yang bisa dilakukan ketika itu agar menuai ganjaran yang luar biasa. Dengan memberi sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma atau snack yang menggiurkan, itu pun bisa menjadi ladang pahala. Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut tidak terlewatkan.

Inilah janji pahala yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan, Read the rest of this entry

Cara Pandang Keliru tentang Pelaksanaan Puasa


ramadhan sibuk belanja

  1. Berlebih-lebihan terhadap makanan dan makan berlebih, bahkan justru di bulan puasa. Ini sejalan dengan kebiasaan berbelanja dalam jumlah banyak untuk berbuka, padahal orang mestinya tidak perlu makan terlalu banyak.
  2. Makan sahur jauh sebelum shalat Fajar. Beberapa orang makan sahur beberapa jam setelah Tarawih atau shalat Isya. Ini salah. Makan sahur harus dekat sebelum waktu shalat Fajar.
  3. Orang tidak melakukan niat berpuasa selama Ramadhan. Niat dapat dilakukan di dalam hati dan tidak perlu verbal. Juga boleh dilakukan sekali pada awal Ramadhan dan tidak setiap hari.
  4. Jika Anda terlambat mengetahui puasa Ramadhan dimulai, Anda harus berhenti makan dan segera berpuasa pada hari itu, atau menggantinya setelah Ramadhan/Idul Fitri berakhir.
  5. Banyak orang masih berpendapat shalat Tarawih dilakukan setelah hari pertama orang melakukan puasa. Mereka lupa bahwa kalender Islam mengikuti perputaran bulan, dan saat Maghrib, atau matahari terbenam, adalah awal dari hari baru.
  6. Banyak orang masih mengira jika Anda makan atau minum tanpa sengaja, puasanya menjadi batal. Ini tidak benar. Jika Anda melakukannya tanpa sengaja, Anda dapat terus melanjutkan berpuasa dan tidak perlu menggantinya di lain waktu.
  7. Beberapa orang berpendapat, jika kita melihat seseorang makan atau minum kita tidak harus mengingatkan orang itu bahwa ia seharusnya melaksanakan puasa. Menurut Syaikh Bin Baz, ini tidak benar. Merupakan perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi kita mengingatkan seseorang melakukan kebaikan dan mencegah kejahatan. Jadi kita mesti memberitahu orang tersebut, karena kita bisa mencegah kejahatan dengan cara ini.
  8. Kaum wanita banyak yang mengira bahwa tidak dibolehkan menggunakan pacar atau hena pada saat berpuasa. Hal ini tidak benar. Mereka diizinkan menggunakannya selama bulan Ramadhan.
  9. Beberapa orang mengira ketika kita memasak, kita tidak boleh mencicipi makanan untuk mengetahui bumbu/rasanya sudah tepat atau belum. Ini tidak benat. Dalam Islam diperbolehkan mencicipi makanan selama makanan itu tidak tertelan. Mereka dapat merasakan masakannya, apakah perlu penambahan garam atau rempah-rempah.
  10. Banyak orang berpikir, kita tidak boleh menggunakan miswak atau sikat gigi selama bulan Ramadhan. Ini tidak benar, karena Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam biasa menggunakan miswak selama Ramadan. Kita juga bisa menggunakan pasta gigi. Penalaran para ulama, miswak memiliki rasa, sehingga pasta gigi (yang memiliki rasa) juga boleh digunakan (sejauh tidak menelannya).
  11. Sejumlah pihak mempercepat adzan shalat Fajar. Mereka melakukan ini agar orang sudah menghentikan makan sahurnya sebelum shalat Fajar agar puasanya tidak batal. Ini adalah salah dan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan.
  12. Ada orang yang memperlambat adzan Maghrib. Mereka melakukan hal ini guna memperlambat buka puasa dalam kasus Maghrib belum datang. Hal ini juga salah, kita tidak harus melakukan ini.
  13. Banyak banyak orang masih mengira bahwa kita tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan istri atau suami sepanjang bulan Ramadhan. Ini tidak betul. Kita hanya tidak boleh melakukan hanya pada saat sedang berpuasa. Setelah Maghrib sampai menjelang shalat Fajar diperbolehkan melakukan.
  14. Banyak wanita berpendapat bahwa jika periode mereka baru saja berakhir dan mereka belum ghusl (mandi suci), mereka tidak dapat berpuasa pada hari itu (mengingat periode mereka berakhir di malam hari, kemudian tidur dan bangun tanpa sempat ghusl). Ini tidak benar. Jika wanita belum ghusl, dia masih bisa berpuasa.
  15. Banyak pria berpendapat bahwa jika ia telah melakukan hubungan dengan istrinya dan belum ghusl (mirip dengan di atas), maka dia tidak bisa berpuasa pagi harinya. Ini juga tidak benar. Ia dapat berpuasa meskipun belum ghusl.
  16. Beberapa orang berpendapat, kita belum boleh makan sampai adzan Maghrib selesai. Ini tidak benar. Begitu azan dimulai, seseorang segera melakukan buka puasa.
  17. Banyak orang tidak melakukan doa sebelum berbuka puasa. Sebaiknya ini dilakukan karena merupakan salah satu dari tiga kesempatan ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima doa seseorang.
  18. Banyak orang membuat kesalahan dengan menghabiskan bagian akhir Ramadhan sibuk mempersiapkan Idul Fitri, bahkan mengabaikan Ramadhan. Ini tidak benar, dan orang-orang itu jadi kehilangan makna tentang Ramadhan.
  19. Banyak orang tua tidak mengajak anak-anaknya (anak-anak kecil) berpuasa di bulan Ramadhan. Ini sesuatu yang kontra produktif bagi anak. Dengan membolehkan anak berpuasa, anak akan memulai memahami kegiatan puasa.
  20. Banyak orang berpikir bahwa Ramadhan hanya berkaitan tentang tidak makan; melupakan mengendalikan emosi, menahan pembicaraan. Pada kenyataannya kita seharusnya mengontrol emosi dan mulut kita, bahkan di sepanjang bulan Ramadhan.
  21. Orang sering membuang-buang waktu mereka selama Ramadhan. Mereka tidur pada siang hari, atau tanpa melakukan apa-apa. Kita harus mengambil manfaat dari bulan penuh berkah ini dengan melakukan banyak ekstra ibadah.
  22. Beberapa orang tidak melakukan perjalanan atau bepergian selama Ramadhan. Mereka berpikir, mereka harus tidak berpuasa ketika bepergian. Ini sebenarnya pilihan. Anda boleh tidak berpuasa saat bepergian (dengan menggantinya nanti). Tetapi bila Anda ingin, Anda boleh saja tetap berpuasa saat bepergian.
  23. Banyak orang sehat tidak melakukan I’tikaf di masjid. Kita harus mengambil manfaat dari kesehatan yang baik dengan menghabiskan banyak waktu di masjid, khususnya 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
  24. Beberapa orang berpendapat mereka tidak boleh memotong rambut atau kuku selama Ramadhan. Ini salah.
  25. Beberapa orang berpendapat Anda tidak boleh menelan ludah selama bulan Ramadhan. Hal ini tidak benar. Namun Anda tidak boleh menelan lendir yang ada di mulut.
  26. Beberapa orang berpendapat, Anda tidak dapat menggunakan minyak wangi atau parfum selama Ramadhan. Hal ini tidak benar.
  27. Beberapa orang berpendapat, orang yang sedang keluar darah harus membatalkan puasa. Ini tidak benar.
  28. Beberapa orang berpendapat, jika Anda muntah mesti menghentikan puasanya. Ini tidak benar, bahkan meskipun Anda melakukannya dengan sengaja.
  29. Beberapa orang berpendapat, kita tidak boleh memasukan air ke hidung dan mulut saat wudhu di bulan Ramadhan. Hal ini juga tidak benar.*/Dikutip dari laman Arab News [Hidayatullah]